Aku merindumu layaknya embun, mulai muncul di malam hari, terbentuk di srpanjang malam, terlihat di pagi hari, teturai di siang hari, muncul lagi di malam hari, seperti itu. Layaknya siklus yang tak pernah lelah berjenti berputar. Tapi aku lelah. Hanya saja berhenti merindumu tak semudah menahan lelah.
Semarang, 27 Maret 18
Semarang, 27 Maret 18
0 comments:
Post a Comment